Seiring dengan banyaknya fast food dan makanan dari luar di Malang, nampaknya penting untuk mengenalkan makanan lokal ke anak muda. Ini karena jika bukan kita, siapa lagi? Anak muda masa kini sudah jarang ada yang mengetahui jajanan Malang tempo dulu. Oleh karena itu, pengadaan festival seperti Malang Tempo Doeloe alias MTD. Di acara ini, kita bisa bernostalgia ke jaman-jaman dahulu termasuk kulinernya. Entah itu di jajakan di acara ini atau tidak, ada beberapa jajanan jadul yang bikin rindu. Di bawah ini akan ada beberapa contoh yang sangat ikonik.
Es Gandul Tali Merang
Kita mulai dari jajanan es yang cara makannya sangat unik. Jika ice cream disajikan menggunakan cone atau cup, Jajanan Malang tempo dulu yang satu ini sangat berbeda. Bisa dibilang es gandul ini adalah es sirup. Ini terbuat dari es serut yang kemudian di kepal dan ditambahkan sirup manis. Sebagai pegangannya, ada tali yang terbuat dari merang. Sudah bisa bayangin kan bagaimana cara memakannya? Yuhuu, anda harus menghisapnya sambal mengangkat talinya. Terdengar sedikit ribet memang, namun sensasinya itu lho. Harga nya pun juga sangat terjangkau. Apabila sulit menemukannya di hari-hari biasa, bisa nih menghadiri festival seperti Malang Tempo Doeloe.
Gulali Aneka Bentuk
Yang ikonik kedua dari jajanan Malang tempo dulu adalah gulali berbagai bentuk. Tidak hanya cocok untuk anak kecil saja ya karena orang dewasa juga suka. Apalagi sudah jarang ditemukan yang berjualan keliling. Maka dari itu banyak yang kangen dengan jajanan jadul yang rasanya manis ini. Bentuknya sih sangat beragam dari seperti permen lollipop, buah, bunga, hingga hewan. Apalagi dengan warna-warna yang menarik. Tapi harus sedikit berhati-hati ya karena kita tidak tahu apakah pedagang tersebut menggunakan bahan baku yang aman. Untuk harga yang dibanderol pada umumnya adalah Rp 2.000 hingga Rp 25.000 tergantung permintaan bentuk.
Arbanat
Masih dengan rasa dominan manis, ada arbanat yang juga sudah melegenda. Jajanan yang sering disebut rambut nenek ini keberadaanya mulai tenggelam. Masih ada sih beberapa orang namun bisa dihitung jari yang menjajakan jajanan ini. Penyebutan nama rambut nenek mungkin berasal dari warna dari arum manis yaitu putih. Walaupun kini sudah banyak cafe yang memodifikasi jajanan ini dengan menambahkan berbagai rasa, namun yang jadul memang tidak ada duanya.
Petulo
Jajanan jadul yang selanjutnya adalah Petulo. Mungkin yang satu ini anda belum pernah mendengarnya. Kudapan berkuah dengan isian putu mayang yang berbentuk seperti mie ini rasanya manis. Ini sangat cocok untuk dinikmati di malam hari atau dikala udara sedang dingin-dinginnya. Anda bisa memakannya bersamaan dengan serabi atau kue cucur. Aroma pandan yang kuat dari kuahnya menjadi sensasi tersendiri. Jika sulit menemukannya, anda bisa membuatnya sendiri dengan bahan yang sederhana seperti tepung beras, tepung kanji, santan, dan daun pandan.